Kamis, 31 Oktober 2019

Perbedaan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan

Masyarakat Pedesaan dengan Perkotaan, Perbedaan, Ciri dan Hubungan adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya


Pengertian Masyarakat

Dalam Bahasa Inggris disebut  Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran  hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Masyarakat Perkotaan

Pengertian Kota Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini.
  • Wirth
    Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
  • Max Weber
    Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
  • Dwigth Sanderson
    Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
    Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
  • Menurut konsep Sosiologik sebagian Jakarta dapat disebut Kota, karena memang gaya hidupnya yang cenderung bersifat individualistik. Marilah sekarang kita meminjam lagi teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri :
    a). Netral Afektif :
    Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkat Rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya.
    b). Orientasi Diri :
    Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik.

Ciri Masyarakat Pedesaan dengan Perkotaan

Ciri Masyarakat Pedesaan

Masyarakat Pedesaaan atau masyarakat desa adalah masyarkat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama, yaitu sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencangkup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan social hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam. Penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.

Adapun ciri-ciri masyarakat pedesaan, yaitu:
  1. Didalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyaraka pedesaaan lainnya diluar batas-batas wilayahnya.
  2. System kehiduapan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (paguyuban)
  3. Sebagian besar warga masyarakat hidup pertanian, pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan yang biasanya untuk mengisi waktu luang.
  4. Masyarakat tersebut homogeny, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
  5. Kehidupan masyarakat pedesaan masih memegang tinggi nilai keluhuran keagamaan dan juga kebudayaan
  6. Warga pedesaan sering sekali bergotong-royong ketimbang dengan individualisme
  7. Masyarakat pedesaan masih berkutat dengan hal-hal yang lama dan juga cenderung susah untuk dapat menerima hal baru
  8. Fasilitas-fasilitas masih jarang terdapat di pedesaan
  9. Akses pedesaan yang terpencil susah untuk ditempuh
  10. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  11. Mempunyai sifat kekeluargaan yang erat
  12. berbicara apa adanya
  13. Tertutup dalam hal keuangan
  14. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  15. Menghargai orang lain
  16. Demokratis dan juga religius
Masyarakat pedesaaan identic dengan istilah gotong-royong yang merupakan kerjasama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.

Ciri Masyarakat Perkotaan

Masyarakat Perokotaan sendiri dapat diartikan sebagai Urban Community yang lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu:

  1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain, yang penting didalam manusia perkotaan adalahan manusia perorangan atau individu.
  3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
  5. Pembagian waktu yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
  6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  7. Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya menerima pengaruh dari luar.
  8. Kehidupan agamanya berkurang sebab biasanya hanya duniawi saja yang di kejar nya tanpa memikirkan kelak akhirat nanti
  9. Banyak warga kota yang individualisme tanpa harus memperdulikan orang lain
  10. Warga kota pada umumnya mendapatkan pekerjaan lebih banyak dan lebih baik
  11.  Perubahan-perubahan akan terlihat nyata di kota sebab sangat berpengaruh dari budaya luar
  12.  Lebih sering terkena dampak globalisasi.
  13.  orang kota pada umumnya akan dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
  14. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
  15.  Pola pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
  16. interaksi-interaksi yang terjadi lebih berdasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan Perkotaan

Masyarakat Perkotaan dan pedesaan dapat dibedakan dalam beberapa aspek yang dikelompokkan dalam masing-masing ruang, secara singkat perbedaan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa segi, Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Ciri-ciri tersebut antara lain :
  1. Jumlah dan kepadatan penduduk
  2. Lingkungan hidup
  3. Mata pencaharian
  4. Corak kehidupan sosial
  5. Statifikasi sosial
  6. Mobilitas sosial
  7. Pola interaksi sosial
  8. Solidaritas sosial
  9. Dan kedudukan dalam hirarki sistem administrasi nasional

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
                        Masyarakat Pedesaan                               Masyarakat Kota
           Perilaku homogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
Kolektivisme
           Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular                                    Individualisme

Meskipun tidak ada ukuran pasti kota memiliki pendudukan yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan kepadatan penduduk. Lingkungan dipedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas, udara bersih, sinar matahari cukup, tanahnya segar diselimuti dengan berbagai jenis tumbuhan dan berbagai jenis satwa. Air yang menetes merembes atau memancar dari sumbernya yang kemudian mengalir melalui anak-anak sungai mengaliri petak-petak sawah. Semua itu sangat berlainan dengan lingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal udara yang seringkali tersa pengap karena tercemar asap buangan cerobong pabrik dan kendaraan bermotor. Perbedaan paling menonjol adalah pada mata pencaharian kegiatan utama penduduk desa berada disektor ekonomi primer yaitu bidang agraris sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sektor ekonomi sekunder yang meliuti bidang industri, disamping sektor ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa.

Hubungan Masyarakat Pedesaan dengan Perkotaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia, sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.

Sebagai contoh, bagi masyarakat perkotaan, ketika mereka ingin berlibur, pasti mereka ingin berlibur disuatu desa yang sejuk dan damai, yang jauh dari kebisingan kota yang selama ini bergulat dengannya. Begitu pula dengan masyarakat pedesaan, ketika merasa pekertajaan di desa sudah tidak mencukupi lagi, pasti mereka ingin hijrah ke kota untuk mengadu nasib, keterkaitan sederhana ini dapat kita pahami dan mengerti, betapa keduanya berada dalam tempat yang berbeda namun tetap memiliki keuntungan masing-masing dari keduanya.

Oleh karena itu, baik keduanya tidak dapat dipisahkan, masyarakat perkotaan membutuhkan masyarakat pedesaaan, begitupun sebaliknya keduanya mempunyai keterkaiatan yang erat dalam membangun kelangsungan hidup bersama untuk menciptakan keselarasan yang seimbang. Adapun aspek-aspek interaksi yang menunjukan hubungan antara pedesaan dengan perkotaan, selain aspek positif, aspek negative juga mempengaruhi hubungan tersebut.

Aspek Positif Interaksi desa-kota

  1. Pengetahuan Penduduk desa meningkat
  2. Pengetahuan penduduk desa tentang pertanian meningkat, karena adanya sistem teknologi
  3. Meningkatkan hubungan social ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi
  4. Adanya guru dari kota yang menjadi pengerak pembangunan desa.

Aspek Negatif Interaksi Desa-Kota

  1. Penetrasi kebudayaan kota ke desa yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa
  2. Perluasan kota dan masuknya orang berharta ke desa sehingga mengubah tata guna lahan desa.
  3. Daya tarik kota dalam berbagai bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.
  4. Munculnya masalah baru (pengangguran, tuna wisma, kejahatan, masalah pangan maupun lingkungan).

Bentuk antara kota dan desa

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
  • a). Urbanisasi dan Urbanisme
    Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
  • b) Sebab-sebab Urbanisasi
    1.) Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
    2.) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
  • Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
  • Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
  • Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
  • Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
  • Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
  1. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
  2. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
  3. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
  4. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
  5. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

Kamis, 24 Oktober 2019

U r b a n i s a s i

                                                        Pengertian U r b a n i s a s i


Urbanisasi mengacu pada pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, "peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di mana setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.[1] Hal ini secara khusus merujuk kepada proses di mana kota-kota yang terbentuk menjadi lebih besar karena lebih banyak orang mulai tinggal dan bekerja di daerah tersebut.[2] Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa setengah dari populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan pada akhir tahun 2008.[3] Diperkirakan pada tahun 2050, sekitar 64% negara berkembang dan 86% negara maju akan mengalami urbanisasi.[4] Itu setara dengan sekitar 3 miliar warga kota pada 2050, yang sebagian besar akan terjadi di Afrika dan Asia.[5] Khususnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga baru-baru ini memproyeksikan bahwa hampir semua pertumbuhan populasi global dari tahun 2017 sampai 2030 akan diserap oleh kota-kota, sekitar 1,1 miliar orang baru perkotaan selama 13 tahun ke depan.[6]
Urbanisasi relevan dengan berbagai disiplin ilmu, termasuk geografisosiologiekonomiperencanaan kota, dan kesehatan masyarakat. Fenomena ini terkait erat dengan modernisasiindustrialisasi, dan proses sosiologi seperti rasionalisasi. Urbanisasi dapat dilihat sebagai kondisi khusus pada waktu yang ditentukan (misalnya proporsi total populasi atau wilayah di kota) atau sebagai peningkatan kondisi tersebut dari waktu ke waktu. Jadi urbanisasi dapat diukur baik dalam hal tingkat perkembangan perkotaan relatif terhadap keseluruhan populasi, atau sebagai tingkat ​​di mana proporsi penduduk perkotaan meningkat. Urbanisasi menciptakan perubahan sosial, ekonomi dan lingkungan yang sangat besar, yang memberi kesempatan keberlanjutan dengan "potensi untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien, menciptakan lahan yang lebih lestari dan melindungi keanekaragaman hayati ekosistem alami".[5]
Urbanisasi bukan hanya fenomena modern, tetapi juga transformasi historis akar sosial manusia yang cepat dan bersejarah dalam skala global, dimana budaya pedesaan berkembang dengan cepat digantikan oleh budaya perkotaan yang lebih dominan. Perubahan besar pertama dalam pola pemukiman adalah akumulasi pemburu-pengumpul ke wilayah pedesaan ribuan tahun yang lalu. Budaya desa ditandai oleh garis keturunan yang umum, hubungan erat, dan perilaku komunal, sedangkan budaya perkotaan ditandai oleh garis keturunan yang jauh, hubungan yang tidak biasa, dan perilaku kompetitif. Pergerakan manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya diperkirakan akan terus berlanjut dan meningkat dalam beberapa dekade ke depan, meningkatnya luas wilayah kota ke ukuran yang tak terpikirkan pada satu abad sebelumnya. Akibatnya, kurva pertumbuhan populasi perkotaan dunia sampai saat ini mengikuti pola kuadratik hiperbolik.[7]
Saat ini, di Asia, aglomerasi perkotaan OsakaKarachiJakartaMumbaiShanghaiManilaSeoul dan Beijing masing-masing telah menjadi rumah bagi lebih dari 20 juta orang, sementara Delhi dan Tokyo diperkirakan mendekati atau melampaui 40 juta orang dalam waktu satu dekade mendatang. Di luar Asia, Mexico CitySão PauloLondonNew York CityIstanbulLagos dan Kairo, telah atau akan segera menjadi rumah bagi lebih dari 10 juta orang.
                                         Gambar: Kota Tokyo, Jepang



                                         Gambar: Dampak Urbanisasi di India menjadi wilayah padat penduduk

Faktor penarik

  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

Faktor pendorong

  1. Lahan pertanian semakin sempit
  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  5. Diusir dari desa asal
  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Keuntungan urbanisasi

  1. Memoderenisasikan warga desa
  2. Menambah pengetahuan warga desa
  3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
  4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Akibat urbanisasi

  1. Terbentuknya suburb tempat-tempat permukiman baru dipinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal . Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi

        Potret menarik Urbanisasi di Indonesia, setelah hari Raya Lebaran: 
                                            Gambar: Orang Indonesia setelah mudik

Intinya, U r b a n i s a s i memberikan Keuntungan dan Kerugian tersendiri bagi suatu Daerah,, menurut Saya Kelebihan dan Kerugiannya yaitu; 

Kelebihan U r b a n i s a s i

- Membuat Perekonomian suatu Daerah menjadi lebih berkembang
- Infrastruktur lebih di perhatikan pemerintah setempat Karna semakin banyaknya Penduduk yang datang
- Membuat penduduk Kota itu lebih berkerja sama dalam meraih suatu Tujuan Kota yang ditempatinya
- Tidak membeda - bedakan antara Penduduk asli atau Pendatang
- Menjalankan/Mengamalkan Nilai - nilai bangsa Indonesia yaitu "BHINNEKA TUNGGAL IKA"

Kekurangan U r b a n i s a s i

Menjadikan suatu Kota yang dahulu Sepi penduduk menjadi Ramai (sumpek)
- Tata ruang suatu Kota dikit karna dibangun tempat tinggal Penduduk
- Membuat suatu daerah ramai pendatang
- Pengangguran semakin banyak karna Pendatang dari Desa. 

Kamis, 17 Oktober 2019

Pertumbuhan Penduduk Provinsi Sumatera Selatan (ISD)


Nama: Muhammad ilham Habibi
Kelas: 1KA23 (Sistem Informasi)
Tugas: Prov. Sumatera Selatan
NPM: 14119228






Berdasarkan gambar yang saya Screenshot (laptop) dari Badan Pusat Statistik Prov. Sumatera Selatan 
     (BPS SUMSEL), di tunjukkan dengan adanya gambar Pertumbuhan Penduduk Sumatera Selatan sebagai berikut : 

Update Terakhir : 29 Oct 2018
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI SUMATERA SELATAN
MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2010-2020
Kabupaten/Kota Regency/CityJumlah Penduduk
20102011201220132014201520162017201820192020
(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(3)(4)(5)(6)(7)
Kabupaten/Regency
1.Ogan Komering Ulu324 917330 025335 094339 973344 932349 787354 488359 092363 617367 865372 123
2.Ogan Komering Ilir729 415741 294753 310764 880776 263787 513798 482809 203819 570829 800839 625
3.Muara Enim552 778562 411571 986581 587590 975600 398609 607618 762627 818636 815645 600
4.Lahat370 790375 582380 119384 633389 034393 235397 424401 494405 524409 382413 206
5.Musi Rawas357 112362 608368 111373 696378 987384 333389 239394 384399 075403 819408 282
6.Musi Banyuasin562 979572 911582 718592 422602 027611 506620 738629 791638 625647 075655 401
7.Banyuasin752 193764 392776 393788 291799 998811 501822 575833 625844 175854 628864 510
8.OKU Selatan319 418324 711329 683334 709339 424344 074348 574352 926357 105361 085364 982
9.OKU Timur611 479619 391627 086634 675642 206649 394656 568663 481670 272676 797683 332
10.Ogan Ilir382 014387 487392 896398 275403 828409 171414 504419 773425 032430 095435 092
11.Empat Lawang221 583225 090228 416231 726234 880238 118241 336244 312247 285250 009253 272
12.PALI166 006168 729171 514174 184176 936179 529182 219184 671187 281189 764192 119
13.Musi Rawas Utara169 891172 620175 282177 820180 266182 828185 315187 635189 895192 199194 405
Kota/City
1.Palembang1 468 0071 490 5761 513 4241 535 9361 558 4941 580 5171 602 0711 623 0991 643 4881 662 8931 681 374
2.Prabumulih163 506166 312169 104171 804174 477177 078179 563182 128184 425186 834188 929
3.Pagar Alam126 512127 971129 597131 111132 498133 862135 328136 605137 909139 194140 402
4.Lubuk Linggau203 004206 419209 593213 018216 270219 471222 870226 002229 224232 229235 189
Sumatera Selatan7 481 6047 598 5297 714 3267 828 7407 941 4958 052 3158 1609018 266 9838 370 3208 470 6838 567 923


























Gambar diatas menunjukkan,bahwa Kota Palembang mendominasi pertumbuhan penduduk Prov. Sumatera Selatan dari tahun 2010 s/d 2020. Dan Kabupaten PALI terendah dari tahun ke tahun.
Gambar diagram diatas menunjukkan bahwa, Jenis kelamin Laki-laki lebih banyak dibanding perempuan dari Usia 0-64. dan 3 urutan dari puncak diagram menunjukkan bahwa, Usia 65 s/d 75 Wanita yang didominasi sebagai "lansia" 
       Terima Kasih.. Assalamualaikum wrwb... 
Dont Forget

"Enjoy aman" - Bimopd 2k19
Instagram©

PENERAPAN DATA MINING DENGAN METODE KLASIFIKASI MENGGUNAKAN DECISION TREE DAN REGRESI

Tugas Mata kuliah Konsep Data Mining (part me) Data yang digunakan : Type data : Analisa yang dilakukan menggunakan Data Mining berdasarkan ...