Kamis, 24 Oktober 2019

U r b a n i s a s i

                                                        Pengertian U r b a n i s a s i


Urbanisasi mengacu pada pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, "peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di mana setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.[1] Hal ini secara khusus merujuk kepada proses di mana kota-kota yang terbentuk menjadi lebih besar karena lebih banyak orang mulai tinggal dan bekerja di daerah tersebut.[2] Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa setengah dari populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan pada akhir tahun 2008.[3] Diperkirakan pada tahun 2050, sekitar 64% negara berkembang dan 86% negara maju akan mengalami urbanisasi.[4] Itu setara dengan sekitar 3 miliar warga kota pada 2050, yang sebagian besar akan terjadi di Afrika dan Asia.[5] Khususnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga baru-baru ini memproyeksikan bahwa hampir semua pertumbuhan populasi global dari tahun 2017 sampai 2030 akan diserap oleh kota-kota, sekitar 1,1 miliar orang baru perkotaan selama 13 tahun ke depan.[6]
Urbanisasi relevan dengan berbagai disiplin ilmu, termasuk geografisosiologiekonomiperencanaan kota, dan kesehatan masyarakat. Fenomena ini terkait erat dengan modernisasiindustrialisasi, dan proses sosiologi seperti rasionalisasi. Urbanisasi dapat dilihat sebagai kondisi khusus pada waktu yang ditentukan (misalnya proporsi total populasi atau wilayah di kota) atau sebagai peningkatan kondisi tersebut dari waktu ke waktu. Jadi urbanisasi dapat diukur baik dalam hal tingkat perkembangan perkotaan relatif terhadap keseluruhan populasi, atau sebagai tingkat ​​di mana proporsi penduduk perkotaan meningkat. Urbanisasi menciptakan perubahan sosial, ekonomi dan lingkungan yang sangat besar, yang memberi kesempatan keberlanjutan dengan "potensi untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien, menciptakan lahan yang lebih lestari dan melindungi keanekaragaman hayati ekosistem alami".[5]
Urbanisasi bukan hanya fenomena modern, tetapi juga transformasi historis akar sosial manusia yang cepat dan bersejarah dalam skala global, dimana budaya pedesaan berkembang dengan cepat digantikan oleh budaya perkotaan yang lebih dominan. Perubahan besar pertama dalam pola pemukiman adalah akumulasi pemburu-pengumpul ke wilayah pedesaan ribuan tahun yang lalu. Budaya desa ditandai oleh garis keturunan yang umum, hubungan erat, dan perilaku komunal, sedangkan budaya perkotaan ditandai oleh garis keturunan yang jauh, hubungan yang tidak biasa, dan perilaku kompetitif. Pergerakan manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya diperkirakan akan terus berlanjut dan meningkat dalam beberapa dekade ke depan, meningkatnya luas wilayah kota ke ukuran yang tak terpikirkan pada satu abad sebelumnya. Akibatnya, kurva pertumbuhan populasi perkotaan dunia sampai saat ini mengikuti pola kuadratik hiperbolik.[7]
Saat ini, di Asia, aglomerasi perkotaan OsakaKarachiJakartaMumbaiShanghaiManilaSeoul dan Beijing masing-masing telah menjadi rumah bagi lebih dari 20 juta orang, sementara Delhi dan Tokyo diperkirakan mendekati atau melampaui 40 juta orang dalam waktu satu dekade mendatang. Di luar Asia, Mexico CitySão PauloLondonNew York CityIstanbulLagos dan Kairo, telah atau akan segera menjadi rumah bagi lebih dari 10 juta orang.
                                         Gambar: Kota Tokyo, Jepang



                                         Gambar: Dampak Urbanisasi di India menjadi wilayah padat penduduk

Faktor penarik

  1. Kehidupan kota yang lebih modern
  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

Faktor pendorong

  1. Lahan pertanian semakin sempit
  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
  5. Diusir dari desa asal
  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Keuntungan urbanisasi

  1. Memoderenisasikan warga desa
  2. Menambah pengetahuan warga desa
  3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
  4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Akibat urbanisasi

  1. Terbentuknya suburb tempat-tempat permukiman baru dipinggiran kota
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal . Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi

        Potret menarik Urbanisasi di Indonesia, setelah hari Raya Lebaran: 
                                            Gambar: Orang Indonesia setelah mudik

Intinya, U r b a n i s a s i memberikan Keuntungan dan Kerugian tersendiri bagi suatu Daerah,, menurut Saya Kelebihan dan Kerugiannya yaitu; 

Kelebihan U r b a n i s a s i

- Membuat Perekonomian suatu Daerah menjadi lebih berkembang
- Infrastruktur lebih di perhatikan pemerintah setempat Karna semakin banyaknya Penduduk yang datang
- Membuat penduduk Kota itu lebih berkerja sama dalam meraih suatu Tujuan Kota yang ditempatinya
- Tidak membeda - bedakan antara Penduduk asli atau Pendatang
- Menjalankan/Mengamalkan Nilai - nilai bangsa Indonesia yaitu "BHINNEKA TUNGGAL IKA"

Kekurangan U r b a n i s a s i

Menjadikan suatu Kota yang dahulu Sepi penduduk menjadi Ramai (sumpek)
- Tata ruang suatu Kota dikit karna dibangun tempat tinggal Penduduk
- Membuat suatu daerah ramai pendatang
- Pengangguran semakin banyak karna Pendatang dari Desa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENERAPAN DATA MINING DENGAN METODE KLASIFIKASI MENGGUNAKAN DECISION TREE DAN REGRESI

Tugas Mata kuliah Konsep Data Mining (part me) Data yang digunakan : Type data : Analisa yang dilakukan menggunakan Data Mining berdasarkan ...